Fenomena Kepariwisataan Di Indonesia
Di Indonesia
terdapat fenomena dari berbagai macam bidang/aspek berikut penjelasannya.
Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor yang
memiliki potensi besar untuk mendukung roda perekonomian negara. Berbagai
lokasi wisata dengan beragam budaya yang melekat dapat ditemukan di sepanjang
wilayah Bumi Pertiwi kian menarik perhatian pengunjung, baik wisatawan lokal
maupun asing. Hal inilah yang menjadi kekuatan bagi pengembangan pariwisata di
Indonesia hingga saat ini. Di sisi lain, era global masa kini memungkinkan
terjadinya mobilisasi manusia dengan lebih mudah. Hal tersebut kemudian
berimbas pada semakin mudah dan derasnya pertukaran informasi yang
terjadi. Nah, bagaimana sih perkembangan pariwisata di Indonesia seiring
dengan kemajuan informasi dan teknologi? Yuk, kita simak ulasan di
bawah ini!
Peran Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi bagi Pengembangan Pariwisata Di Indonesia
Salah satu
fenomena yang paling terasa adalah maraknya penggunaan media sosial. Tidak
dapat dipungkiri, fenomena tersebut pun memberikan dampak yang cukup berpengaruh
terhadap sektor pariwisata Indonesia, terutama dalam menyebarkan informasi
terkait lokasi wisata dan layanan apa saja yang bisa dinikmati wisatawan di
area tersebut. Tentunya, dengan perkembangan arus informasi yang lebih terbuka,
kini, hampir semua orang/pihak dapat mengakses informasi terkait destinasi
wisata Indonesia, sehingga sektor pariwisata Indonesia pun semakin mudah untuk
dieksplorasi dan menarik banyak ketertarikan pengunjung.
Informasi yang didapat pun datang dalam berbagai macam
bentuk. Mulai dari promotional
content, review, ataupun visual
experience sharing melalui video
atau foto-foto yang diunggah di berbagai online platform. Kita ambil contoh dari salah satu media sosial yang cukup
tenar saat ini, YouTube. Salah satu channel YouTube yang cukup terkenal dalam membahas beragam
destinasi wisata di Indonesia adalah My Trip My Adventure.
Channel My Trip My Adventure merupakan akun yang membahas dan
menggunggah konten terkait pariwisata di Indonesia. Selain membahas tentang
lokasi dan aksesibilitas lokasi wisatanya, channel ini juga membahas tentang budaya masyarakat di
sekitar lokasi wisata tersebut. Selain itu, ulasan yang diberikan channel satu ini juga cukup menarik sehingga menumbuhkan
minat untuk berkunjung bagi para calon wisatawan.
Selain YouTube, Instagram juga merupakan salah satu media
sosial yang memberikan pengaruh besar bagi pengembangan pariwisata di
Indonesia. Salah satu akun Instagram yang banyak melakukan review terkait destinasi wisata di Indonesia ialah Indonesia
Travel (@indtravel). Dalam akun ini, banyak sekali dijelaskan melalui foto
maupun caption terkait destinasi pariwisata Indonesia yang wajib
dikunjungi oleh para wisatawan. Selain itu jika ingin melihat kuliner makanan
juga bisa check di akun (@travelokaeats). Dengan berbagai ajakan dan provokasi,
Instagram menjadi salah satu media yang bisa dijadikan sarana social campaign bagi destinasi wisata di Indonesia.
Selain melalui media sosial, kampanye pariwisata di
Indonesia juga bisa dilakukan oleh berbagai agen perjalanan online, seperti:
Traveloka, Pegipegi.com, Airy Room, dan lain sebagainya. Keberadaan agen
perjalanan online ini semakin mempermudah akses wisatawan untuk masuk ke sebuah
destinasi wisata. Oleh sebab itu, pengunjung dapat dengan mudah mengunjungi
lokasi wisata favorit mereka.
Pergeseran Perilaku
Berwisata Turis di Era Perkembangan Teknologi
Secara
tidak langsung, perkembangan teknologi telah mengubah perilaku berwisata
masyarakat karena kemudahan-kemudahan yang bisa didapatkan. Dalam hal ini,
masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi terkait destinasi wisata
yang ada melalui media sosial dan internet. Kemudahan-kemudahan ini menjadi
sebuah ketertarikan tersendiri bagi masyarakat untuk mengunjungi destinasi
wisata tertentu.
Selain
itu, internet dan media sosial juga menjadi sebuah media pengenalan bagi sebuah
destinasi atau tempat wisata baru bagi masyarakat. Salah satu contoh destinasi
wisata baru yang menjadi terkenal karena pengaruh media sosial ialah Kalibiru,
Yogyakarta. Lokasi wisata ini terletak di Kulonprogo, Yogyakarta. Dengan
informasi yang cepat tersebar di internet maka lokasi wisata ini sangat mudah
dikenal dan dikunjungi oleh masyarakat.
Tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
merupakan sebuah faktor penting dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Hal
ini merupakan sebuah kekuatan yang dapat kita jadikan senjata demi pemasukan
dalam devisa negara yang lebih besar lagi.
Memanfaatkan Media Digital untuk Kemajuan Pariwisata
Perkembangan
teknologi yang sangat pesat telah mengubah secara keseluruhan industri
pariwisata melalui media digital. Dalam beberapa tahun terakhir, media digital
telah berkontribusi dalam mempromosikan tujuan atau objek wisata.
Media
mempunyai peranan krusial dalam pertumbuhan dan kemajuan pariwisata, salah
satunya dengan menyampaikan informasi secara mendalam tentang objek-objek
wisata yang dibutuhkan oleh turis domestik maupun mancanegara. Di era kemajuan
teknologi, ada perubahan perilaku para turis di mana mereka menginginkan lebih
banyak informasi mengenai objek wisata.
Turis atau
konsumen lebih aktif mencari informasi di media sosial sebelum mereka berlibur
ke suatu tempat. Setelah mereka berlibur, para turis seringkali membagikan
pengalamannya mengenai hotel, restoran, maskapai penerbangan, dan objek wisata.
Kementerian
Pariwisata mencatat bahwa pada periode Januari hingga Oktober 2017 jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami pertumbuhan 24 persen
dibanding periode yang sama pada 2016. Dengan capaian tersebut, Indonesia masuk
dalam 20 besar sebagai negara-negara dengan pertumbuhan tertinggi.
Sementara
itu, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia tahun 2017 mencapai
14,04 juta orang atau naik 21,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang
berjumlah 11,52 juta. Meskipun demikian, jumlah itu masih di bawah target
junjungan wisman 2017 yang mencapai 15 juta
orang. Kemepar menargetkan wisatawan mancanegara tahun 2018 mencapai
17 juta orang atau tumbuh sekitar 20 persen. Sementara target wisatawan
keseluruhan mencapai 22 persen.
Komentar
Posting Komentar